SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah transaksi yang sering terjadi. Penerimaan kas berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan bunga investasi, penjualan aktiva, dan berbagai sumber pendapatan lainnya. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi bahwa berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank   dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut :
1.   Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
2.   Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales).
3.   Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Prosedur Penerimaan Kas
1. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau
produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang
dibeli. Dalam over-the counter sales ini, perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal
check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan
kepada pembeli.
2. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales)
Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos,
perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari
hasil penjualan.
3.   Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang
memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual.

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
1.   Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindah bukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek dari debitur, yang ceknya atas nama perusahaan (bukan atas unjuk), akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
 2.  Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara, adalah sebagai berikut :
1    Melalui penagihan perusahaan
2.   Melalui pos
 3.  Melalui lock-box collection plan.”

Penjelasan lebih lanjut dari keterangan di atas adalah sebagai berikut :
1.         Penerimaan kas dari piutang melalui penagihan perusahaan dilaksanakan dengan prosedurberikut ini :
a. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih kepada Bagian Penagihan.
b. Bagian Penagihan mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan perusahaan, untuk melakukan penagihan kepada debitur.
c. Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan (remit-tance advice) dari debitur.
d. Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian kasa.
e. Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
 f. Bagian Kasa mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
 g. Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang.
 h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
2.             Penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini :
a.       Bagian Penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi.
b.      Debitur mengirim cek atas nama yang dilapisi surat pemberitahuan melalui pos.
c.       Bagian Sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan (remittance advice) dari debitur.
d.      Bagian Sekretariat menyerahkan cek kepada Bagian kasa.
e.      Bagian Sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
f.        Bagian Kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur.
3.             Penerimaan kas dari piutang melalui lock-box collection plan dilaksanakan dengan prosedur berikut ini :
a.       Bagian Penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi.
b.      Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh tempo dengan mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO Box di kota terdekat.
c.       Bank membuka PO Box dan mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.
d.      Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat pemberitahuan dikirimkan oleh bank ke Bagian sekretariat.
e.      Bank mengurus check clearing.
f.        Bagian Sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk mengkredit rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan.
g.       Bagian Sekretariat menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian Kasa.
h.      Bagian Kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian Jurnal untuk dicatat di dalam jurnal penerimaan kas.
Berikut ini adalah flowchart penerimaan kas pada toko Rejeki 




0 komentar:

Posting Komentar

 
Sistem Informasi Akuntansi Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting